Seorang muslim tidak mengetahui apa yang akan terjadi nanti. Ia tidak mengetahui apakah besok dia masih tetap setia berada di jalan yang lurus atau tidak.

Dikutip dari buku Istiqamah Konsekuen dan Konsisten Menetapi Jalan Ketaatan karya Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, untuk itu seorang muslim dituntut untuk selalu memohon hidayah agar ditetapkan dalam agama ini dan diberikan akhir kehidupan yang baik.

Nabi SAW telah mengabarkan bahwa hati seorang hamba terletak di antara jari jemari Allah, jika Allah menghendaki sesat, maka ia akan sesat, dan jika Allah menghendaki ia lurus, maka ia pun akan lurus. Nabi SAW bersabda,

“Wahai Ummu Salamah! Tidaklah ada seorang anak adam melainkan hatinya terletak di antara dua jari dari jari-jemari Allah, siapa yang Dia kehendaki lurus, maka Dia akan meluruskannya, dan siapa yang dia kehendaki akan menyimpang, maka dia akan menyimpangkannya” (HR Tirmidzi).

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah SAW sering mengucapkan,

“Ya Allah, Yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku di atas agama-Mu”.

Anas melanjutkan, “Wahai Rasulullah! Kami telah beriman kepadamu dan kepada apa (ajaran) yang engkau bawa. Masihkah ada yang membuatmu khawatir atas kami?” Maka Rasulullah SAW menjawab,

“Benar (ada yang aku khawatirkan kepada kalian), sesungguhnya hati-hati itu berada di antara dua jari dari jari-jemari Allah, di mana Dia membolak-balikkan hati itu sekehendak-Nya” (HR Tirmidzi).

Seorang insan tidak bisa istiqamah melainkan dengan hidayah dari Allah. Dua perkara ini sangat berkaitan erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu seorang Muslim jika ia ingin tetap berada di atas hidayah sampai wafatnya, maka ia wajib berpegang teguh dengan Alquran dan As-Sunnah menurut pemahaman salafus shalih.

la wajib melaksanakan ketaatan-ketaatan kepada Allah, menjauhkan larangan-larangan-Nya, ia juga wajib melaksanakan Tauhid dan menjauhkan syirik, melaksanakan Sunnah dan menjauhkan bid’ah, serta senantiasa berdoa kepada Allah agar ditetapkan di atas hidayah Sunnah dan diwafatkan di atas Sunnah. Bila seseorang istiqamah dalam melaksanakan Sunnah sesuai dengan petunjuk syariat, maka Allah akan menambah petunjuk kepadanya. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka” (Alquran surat Muhammad ayat 17).

b/w

Sumber berita : https://www.republika.co.id/berita/qnxjn8430/pentingnya-seorang-muslim-terus-memohon-hidayah